Selasa, 08 Juni 2010

mau sukses?

Risky Ade Maisal March 14 at 2:59pm Reply
Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan

Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Kamis, 27 Mei 2010

Cerita Motivasi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Matematika Logika

Dalam sebuah kelas, Guru sedang memberikan soal cerita matematika.

GURU:
"Anda pergi ke pasar swalayan untuk membeli tepung. Di sana ada kemasan tepung 1 kg dengan harga Rp. 5.000,- Juga ada kemasan tepung 5 kg dengan harga Rp.20.000,- Kemasan mana yang sebaiknya Anda beli agar Anda bisa hemat dan untung?"

ROBERT:
"Kita sebaiknya membeli kemasan 1 kg dengan harga Rp. 5.000,-"

GURU:
"Wah, sayang sekali. Jawabanmu salah Robert. Seharusnya kita membeli tepung dengan kemasan 5 kg seharga Rp. 20.000,-"

ROBERT:
"Tapi Bu Guru … bukankah di rumah Ibu hanya membutuhkan sedikit tepung? Saya kira 1 kg saja sudah cukup. Malah barusan Ibu saya membuang 1 sak tepung yang sudah rusak karena lama tidak terpakai. Bukankah ini malah lebih boros dan “membuang-buang uang” saja?"

GURU:
"Tidak Robert. Jawaban yang benar adalah kita harus membeli tepung dengan kemasan 5 kg seharga Rp. 20.000,- karena itulah jawaban yang seharusnya."

ROBERT:
"Tapi Bu … untuk apa membeli tepung sebanyak itu bila toh nantinya tidak terpakai?"

GURU:
"Robert … memang itulah jawaban yang benar. Kamu jangan membantah."

ROBERT:
"Tapi Bu … menurut saya jawaban yang benar adalah …"

GURU:
"SUDAHLAH Robert! Ayo sekarang ikut Ibu Guru menghadap Kepala Sekolah. Kelakuanmu sangat buruk hari ini! Tidak seharusnya kamu membangkang di kelas."

(Si Robert dalam kisah di atas adalah ROBERT T. KIYOSAKI, seperti yang dialaminya sendiri. Angka-angka telah disesuaikan.)

SANG IBLIS SENDIRI YANG AKAN MENGANTARMU KE SURGA,,,,,,,,,,,,,,,

'Mengapa ada beberapa orang yang mampu melewati badai cobaan paling dahsyat dalam hidupnya dan tetap berdiri tegar. Sementara beberapa lainnya selalu mengeluh, complain terus tentang setiap gangguan kecil dalam hidupnya dan akhirnya semakin terpuruk?'

Ramesh menjelaskan-nya dalam kisah yang sangat indah ini.

'Suatu saat, hidup seorang yang sangat dipenuhi oleh roh kasih dalam hidupnya. Ketika ia meninggal, semua orang mengira bahwa manusia sepertinya pasti langsung masuk ke Surga.

Tetapi karena sesuatu dan lain hal, malaikat di Surga berbuat kesalahan. Ia kelewatan nama orang itu dan berpikir karena orang tersebut tidak terdaftar di Surga, tempatnya adalah di 'tempat satunya lagi' dan ia langsung mengirimnya ke Neraka!

Dan di Neraka, tidak ada yang men-cek reservasi anda. Semua yang dibuang di sana adalah penghuni abadi. Jadi begitulah, orang tersebut tinggal tanpa membantah karena ia berpikir mungkin dia belum layak untuk tinggal di surga.

Hanya seminggu kemudian, Raja Iblis pergi ke Surga. Marah-marah menuduh bahwa Kerajaan Surga telah melakukan terorisme di Neraka.

'Ada apa?', tanya malaikat Surga.

Sang Raja Iblis berteriak dengan murka.

"Apa maksud kalian mengirim orang ini ke Neraka. Dia benar-benar merusak tempatku. Sejak awal, dia tidak pernah membalas siapa pun yang menyakitinya. Malahan ia selalu mendengarkan, mengasihi dan menghibur yang lain. Sekarang semua penghuni di sekeliling orang ini mulai saling memeluk dan mengasihi satu dengan lainnya. Ini bukan Neraka yang ku-kehendaki. Ini orangnya aku kembalikan, aku tidak perduli. Pokoknya aku tidak bisa menerimanya di kerajaan-ku!"

Dan Ramesh menutup ceritanya dengan berkata,

"Maka hiduplah dengan penuh cinta dan kasih dalam hatimu. Sehingga apa pun yang terjadi denganmu, sampai sekalipun malaikat melakukan kesalahan dan mengirim-mu ke Neraka, Sang Iblis sendiri yang akan mengantarmu kembali ke Surga."

Jangan menunggu senyuman...baru mau berbuat baik...
Jangan menunggu dicintai....baru mau mencintai...
Jangan menunggu kesepian datang...baru mau menghargai persahabatan..
Jangan menunggu mendapatkan banyak...baru mau berbagi..
Jangan menunggu kegagalan datang...baru ingat nasehat..nasehat...
Jangan menunggu kesulitan muncul ...baru mau percaya dengan do'a...
Jangan menunggu datangnya waktu ...baru mau melayani...
Jangan menunggu orang lain terluka baru mau meminta maaf...
Jangan menunggu....
Karena kita tak akan pernah tau.... berapa lama waktu yang masih kita miliki...

...more @ http://www.Nomor1.com/artikel

Rabu, 26 Mei 2010

Selasa, 25 Mei 2010

SUSU BUKAN UNTUK MANUSIA

Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum
susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun:
begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa
manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

“Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar
Prof. Dr. Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle
of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia
dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah
makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi
penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga
ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat
berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak
bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu
tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa
mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk
pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus
terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan
operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini
sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman
menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian
dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang
Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus
mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan
penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan
kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang
ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan
makanan/minuman yang “jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul,
bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan
karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang
diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik,
digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia
lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan
saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak
banyak. Akibatnya, pertu mbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan
tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul,
dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti
daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi
tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan.
Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh
makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya
rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia
minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya
mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh
gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur
untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya
memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak
“lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga.
Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan.
Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk
makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih
lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan
enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan
bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah
jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia,
ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga
menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat
atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut
kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat,
tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah
diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu
yang tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk” . Enzim-induk ini setiap
hari dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai
macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan
yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan
langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa
ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik
dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka
mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri
sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena
itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan
lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka.
Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya,
mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah.
Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang
melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu
harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti
itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi
belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu
sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja
tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan “jelek”
itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan “pengobatan” seperti
itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia
selesaikan dengan “pengobatan” alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah
gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya
sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari
satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya
melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke
jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian
juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang
menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus
makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau
hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme
dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.

Senin, 24 Mei 2010

UNFAIR

You won't become successful by complaining that life is unfair.

Certainly there are many injustices in the world, yet you won't get anywhere by using those injustices as excuses.

Your best response is to work over, under, around and through them. Accept the fact that life is unfair, and choose to experience outstanding success anyway.

It is admirable to fight against injustice. But fighting against injustice may very well make that injustice even stronger.

A better way to end injustice is to make it irrelevant. When you create ways for yourself and others to succeed in spite of unfair circumstances, then you render those circumstances powerless.

The world is filled with inequity and unfairness. And yet, there are always plenty of workable and creative ways to rise above those negative circumstances.

When something in life is unfair, choose to succeed anyway. And make that unfairness so small and insignificant it won't even matter.

... more @ http://nomor1.com/artikel

Selasa, 18 Mei 2010

worth every effort

There is something about freedom that always, eventually, lets the best shine through. Though it is regularly abused, neglected and taken for granted, freedom also provides fertile ground for magnificent achievements.

Most of freedom's greatest achievements go largely unnoticed because they are so wonderfully commonplace. Every day, millions of people make the most of their freedom to fashion lives of meaning and purpose and substance.

There was a time when freedom was all too rare. Even then, there were those who knew that freedom would be worth every sacrifice necessary to achieve it. We are indeed fortunate that so many have given so much, and continue to do so, in the name of freedom. And as such we are obligated to live in our freedom with care and diligence, with respect and responsibility.

Freedom requires effort to secure, to maintain and to fulfill the best of its promises. Freedom, when we truly value and appreciate all its implications, can bring out the very best in us like nothing else can. It's worth every effort.


***** HADIAH BLACKBERRY ONYX DAN GEMINI GRATIS MENANTI ANDA DI MEMBER AREA *****

Segera login ke member area untuk aktivasi membership anda:

http://nomor1.com/member/



***** PELUANG UNTUK PENGHASILAN TAMBAHAN *****

SIAPA YANG TIDAK MAU PENGHASILAN TAMBAHAN JUTAAN HINGGA PULUHAN JUTA PER BULAN ???

Anda dapat menggunakan link2 website replika untuk mereferensikan teman-teman anda ke Nomor1.com :

Kumpulan CERITA INSPIRASI DAN MOTIVASI (NEW!!)
==> http://nomor1.com/s/?id=XXXX

Kumpulan RANDOM MOTIVATION (NEW!!)
==> http://nomor1.com/m/?id=XXXX

Kumpulan ARTIKEL MOTIVASI dan INSPIRASI
==> http://nomor1.com/artikel/?id=XXXX

HALAMAN UTAMA
==> http://nomor1.com/?id=XXXX

(ganti XXXX di atas dengan username anda)

Statistik dan peluang penghasilan anda dapat dipantau secara real-time di member area.
JANGAN HANYA JADI PENONTON... JADILAH PEMAIN !!!

Bila anda mengerjakan apa yang tidak dikerjakan orang lain, maka anda akan mendapatkan apa yang tidak didapatkan orang lain.




***** DOWNLOAD MATERI-MATERI TRAINING TERBARU DI MEMBER AREA *****
***** HADIAH BLACKBERRY ONYX DAN GEMINI GRATIS MENANTI ANDA DI MEMBER AREA *****

Segera login ke member area untuk download materi-materi terbaru:

http://nomor1.com/member/


New Videos, Building Your Network Marketing Business by Jim Rohn

NEW! NEW! NEW UPDATES!

Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part1)
Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part2)
Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part3)
Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part4)
Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part5)
Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part6)
Avoiding Leadership Landminds by John Maxwell (mp3 audio, part7)


Building Your Network Marketing Business by Jim Rohn
1. Introduction (mp3 audio)
2. Awakening to the Opportunity (mp3 audio)
3. Profits are Better Than Wages (mp3 audio)
4. The Magic of Part-Time (mp3 audio)
5. The Set of The Sail (mp3 audio)
6. The Law of Averages (mp3 audio)
7. The Law of Sowing and Reaping (mp3 audio)
8. Developing New Skills (mp3 audio)
9. Working Together - Let's Go Do It (mp3 audio)
10. Communication, Presentation, Testimonials (mp3 audio)
11. Deserve vs. Determine (mp3 audio)
12. Your Skills Determine Your Future (mp3 audio)
13. Living A Good Life (mp3 audio)
14. Conclusion (mp3 audio)


Segera login ke member area untuk download materi-materi terbaru:

http://nomor1.com/member/


***** HADIAH BLACKBERRY ONYX DAN GEMINI GRATIS MENANTI ANDA DI MEMBER AREA *****


Juga masih tersedia enam video baru dari seri You and Your Mindset:

Download di http://www.nomor1.com/member/

1. You and Your Mindset: Take Responsibility for Yourself (MPEG VIDEO)
- Take responsibility for your attitude, your behavior and your actions.
- Don't be a "victim" or point fingers. Own your results and learn from them.

2. You and Your Mindset: Keep Learning (MPEG VIDEO)
- Stay up-to-date with new products, processes and technologies.
- Proactively seek out additional training and learning assignments.

3. You and Your Mindset: Look Your Best (MPEG VIDEO)
- Take pride in your appearance.
- Make sure your personal hygiene, clothing and hair are presentable and appropriate.

4. You and Your Mindset: Be Patient (MPEG VIDEO)
- Be patient with your co-workers and customers, especially if they're having a bad day.
- Also, if someone doesn't understand something, patiently explain it to them.

5. You and Your Mindset: Be Appreciative (MPEG VIDEO)
- Appreciate the opportunities you're given at work, the contributions of your co-workers, and the customers who give you the business.
- Make it a point to express your appreciation.

6. You and Your Mindset: Think Health and Safety (MPEG VIDEO)
- Get plenty of rest, eat healthy food, be active, and DON'T come to work sick.
- Know the safety rules, and follow them at all times.

7. You and Your Co-Workers: Contribute to Others' Success (MPEG VIDEO) <-- MUST SEE !!!
- Share your talents and your time.
- Help others learn, grow and get through tough situations.

8. You and Your Co-Workers: Be a Team Player (MPEG VIDEO) <-- MUST SEE !!!
- Remember that everyone on the team has a valuable role.
- Share the spotlight, value differences, and be respectful of others.

9. You and Your Co-Workers: Be Considerate of Others (MPEG VIDEO) <-- MUST SEE !!!
- You share the workplace with others, so be considerate of them.
- Clean up after yourself, minimize noise, refill the printers, coffee and copy machines and stop behaviors that others tell you are bothersome.

10. You and Your Co-Workers: Give and Earn Respect (MPEG VIDEO) <-- MUST SEE !!!
- Treat others with dignity, courtesy and equality.
- Be respectful, even when you aren't treated with respect.

11. You and Your Co-Workers: Quit Whinning! (MPEG VIDEO) <-- MUST SEE !!!
- Talk to people, not about them.
- Discourage others from spreading negativity.
- Look for a solution, rather than complaining about a problem.


Selain itu juga tersedia materi-materi luar biasa lainnya:

+ How to Persuade People Who Don't Want to be Persuaded (PDF)
+ The Best-Kept Secrets of Great Communicators (PDF)
+ The Essence of Bhagawad Gita (PDF)
+ The Science of Getting Rich (PDF)
+ The Principles of Success (PDF)
+ 30 Days to Where You Want to Be (PDF)
+ The Secret Language of Influence (PDF)
+ The Transformed Self (PDF)
+ The Secrets to Online Investing (PDF)
+ The Psychology of Selling (PDF)
+ The Secrets of Ten Great Geniuses (PDF)
+ Training The Mind's Eye (PDF)
+ The Universal Laws and You (PDF)
+ The Ultimate Goals Program (PDF)
+ The Science of Self Discipline (PDF)
+ Think and Grow Rich (PDF)
+ Blink: The Power of Thinking Without Thinking (PDF)
+ The Handbook of Nutrition (PDF)
+ Idiot's Guide to Vitamin and Minerals (PDF)
+ Understanding Immune System (PDF)
+ Nutrition for Dummies (PDF)
+ Breast Cancer (Second Edition) (PDF)
+ 28 Principles of Attractions (PDF)
+ 9 Special Reports for Your Success (PDF)
+ The Habits of Producers (PDF)
+ The Psychology of Achievement (PDF)
+ The Personal Success Survey (PDF)
+ The Power of Enneagram (PDF)
+ The Power of Clarity (PDF)
+ The Brand Called You (PDF)
+ The Einstein Factor (PDF)
+ The Automatic Millionaire (PDF)
+ Differentiate or Die (PPT)
+ Tipping Points (PPT)
+ Team Work (1) (PPT)
+ Team Work (2) (PPT)
+ Parable of A Pencil (PPT)
+ Who Moved My Cheese (PPT)
+ Terbentuknya Sebuah Pardigma (PPT)
+ Anger Management (PPT)
+ The 90-10 Principle (PPT)
+ Skill With People (PPT)
+ 7 Effective People Skills (PPT)
+ Everyone Is Number 1 (PPT)
+ Hope (PPT)
+ Action Quotes (PPT)
+ Attitude is Everything (PPT)
+ The Giving Tree (PPT)
+ Building Life (PPT)
+ Lessons From Coffee (PPT)
+ 10 Core Values of a Winning Team (MP3)
+ Failing Forward (MP3)
+ Avoiding Leadership Landmines (MP3)
+ 17 Indispensible Laws of Teamwork (MP3)
+ The Path of Greatness (MP3)
+ 17 Essential Qualities of a Team Player (MP3)
+ Loneliness and The Leader (MP3)
+ Going From Good to Great (MP3)
+ Relationship - The 1st Step to Success (MP3)
+ Today Matters (MP3)
+ What To Do In A Crisis (MP3)
+ Things That Do Not Require Talent (MP3)
+ Thinking For A Change (MP3)
+ Risk Taking - Reward or Ruin (MP3)
+ 7 Habits of Highly Effective People (MP3)
+ The Speed of Trust (MP3)
+ The 8th Habit, From Effectiveness to Greatness (MP3)
+ First Things First (MP3)
+ Life Matters (MP3)
+ Principle Centered Leadership (MP3)
and more...


ANDA LAYAK MENJADI NOMOR 1 !!!


Best wishes,

www.NOMOR1.com